Minggu, 29 Mei 2011

Santun

Tepatnya di jalan Cipulir, seorang gadis tidak berjilbab berbaju putih kotak-kotak kecil yang sedang menaiki motor Mio baru warna biru sedang dalam perjalananan arah Ciledug. Ikut membonceng dengan gadis itu seorang gadis berjilbab ungu muda. Keduanya sedang berhenti. Di sebelah motor Mio ada gerobak tukang sayur, si gadis yang tidak berjilbab sedang menunjuk-nunjuk seorang tua, kakek-kakek renta, yang berdiri di depan gerobak tukang sayur. Si gadis berjilbab berusaha mencegah kejadian ini dengan menarik baju si gadis tidak berjilbab. Tapi berulangkali tangannya ditepis. Kakek-kakek yang ditunjuk-tunjuk si gadis sepertinya ingin menjawab perlakuan si gadis. Kelihatan sekali dia sedang berusaha mengangkat tangan sebelah kirinya karena tangan sebelah kanannya sedang memegangi gerobak sayur dengan bertumpu kepada ujung gerobak. Tapi dia tidak berdaya sama sekali mengangkat tangannya, bahkan tidak ada sepatah kata pun keluar dari mulutnya yang sudah keriput. Hanya bentuk mulutnya yang mengisyaratkan seolah dia sedang memberikan jawaban.
Saya yang sedang menikmati kemacetan lalu lintas ke arah Jakarta hanya bisa terpana melihat kejadian itu. Timbul beraneka pertanyaan di benak. Mengapa sedemikian gagah gadis itu menunjuk-nunjuk orang tua renta? Apakah tidak ada cara lain lagi? Tidak terpikirkah di otaknya gadis itu, bagaimana kalau kakeknya ditunjuk-tunjuk oleh anak muda seumuran dia? Belum jelas masalahnya apa, tapi dari gelagat tingkah laku orang-orang di sekitarnya yang dengan sigap membantu si Kakek menyeberang jalan dan tidak menghiraukan si gadis di Motor Mio, dapat dibayangkan apa yang telah terjadi. Bisa seperti yang dibayangkan kejadiannya bisa juga berbeda. Tergantung versi orang yang melihatnya. Bagaimanapun, saya hanya melihat sepotong kecil dari kejadian itu. Tapi apapun kejadiannya, mudah2an semuanya diberikan kesadaran, betapa indahnya kesantunan, betapa indahnya kepantasan. Betapa indahnya saling menghargai.
Wallahu'alam .......
Saya tidak bisa membantu, hanya bisa berdo'a mudah-mudahan saya tidak akan lagi melihat kejadian seperti itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bunga Rampai

Menggapai kata-kata dalam pencapaian makna perjalanan kehidupan nan fana. Semoga manfaat untuk dunia akhirat.



Blog Rudi Santosa


Terima kasih sudah mau mampir. Seandainya mau copy paste, dipersilakan, asal jangan dibumbui dengan ditambahi atau dikurangi, apa adanya saja. Tolong dituliskan alamat blog ini. Apalagi kalo mau ambil fotonya mohon dapat disebutkan dengan lengkap dan benar sumber foto tersebut. Kalo sudah diedit agar disebutkan dengan jelas bahwa tulisannya sudah diedit. Dengan demikian tanggungjawabnya beralih kepada pengedit tulisan saya. Hak cipta hanya milik Allah Subhanahu wa ta'ala.















Supporters