Minggu, 17 Juli 2011

Gratisan

Kemarin pulang dari Bandung setelah ngikutin acara pertemuan, rombongan mampir di km 97 beli sedikit makanan ganjel perut dan sekedar oleh-oleh. Karena saya sudah selesai transaksi duluan, saya nunggu di bis saja. Bis parkirnya di deket pengisian angin gratis sebagai fasilitas yang tersedia di SPBU untuk bantuin para pengguna mobil yang kendaraannya perlu isi angin.
Saya memperhatikan sekeliling dari dalam bis, lumayan bagus pemandangannya. Selain lingkungannya yang ada di ketinggian juga suasananya yang ramai dan penuh kendaraan hilir mudik. Banyak banget jenis kendaraan dengan model-model terbaru berlalu lalang.
Lama kelamaan saya tertarik melihat suasana khususnya di depan pengisian angin gratis karena antrian kendaraan yang perlu tambah angin semakin banyak, lebih dari 4 mobil yang antri. Ada seorang petugas yang membantu pengoperasian alat tambah angin. Sebenarnya, dalam suasana normal, untuk alat tambah angin tidak perlu ada seorang petugas khusus yang melayani karena modelnya sudah bisa self service alias mampu melayani sendiri. Tapi agar tidak berebutan ada seorang petugas yang menghampiri dan secara sukarela membantu memompakan angin sesuai keperluan. Bagus banget perhatian petugas spbu-nya. Good job ........
Yang jadi masalah adalah antrian mobil yang ingin tambah angin ternyata tidak 1 jalur. Karena akses jalannya bisa dari arah depan dan arah belakang. Ada 1 mobil kijang yang sudah 1 kali terlewati oleh kendaraan lain alias belum mendapat jatah padahal emang sudah seharusnya jatah ngisi angin milik mobil orang tersebut. Kalo bapake sopire sich nggak apa-apa, cuek bebek, kelihatannya sabar aja. Setelah mobil kedua diisi angin, tiba tiba dari mobil kijang turun seorang laki-laki, keliatan bajunya ditarik tarik sama perempuan, tapi tangan si perempuan ditepisnya. Laki2 itu keluar dengan lagak orang marah dan langsung menuju ke mobil yang sedang diisi anginnya. Terjadi adu argumentasi antara laki-laki tersebut dengan petugas pom bensin dan pemilik mobil yang sedang diisikan anginnya. Laki2 tersebut protes keras, keliatan dari mukanya yang memerah dan tangannya menunjuk2 ke arah keluar. Petugas Pom Bensin keliatannya salah tingkah, merasa ga enak atau gimana gituh. Mungkin juga mikir "gratis aja sampe segitunya" Emang gratis beneran sich ...... Petugas Pom Bensinnya juga mau dikasih uang nolak dia, nggak mau. Wong gratis koq dikomersilin. Jujur tuh sang petugas. Bravo !!!! 
Tidak lama kemudian supir mobil bak suzuki keluar dengan kernetnya. Sambil senyum senyum dia mempersilakan mobil kijang yang ditumpangi laki-laki itu mengisi angin. Pada saat isi angin pa supir bak suzuki sepertinya ngasih tau ban mobil kijang sudah banyak yang bolong ke laki laki yang marah tersebut. Beliau menunjuk titik2 di ban mobil kijang. Tapi si penumpang mobil kijang seolah-olah tidak memperhatikan, cuek bebek saja 


Sayang sekali kejadiannya ga ane foto semuanya, habis ........ males bgt ngeliatinnya.
Ga diliatin gimana diliatin juga gimana juga ah aing mah ..........

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bunga Rampai

Menggapai kata-kata dalam pencapaian makna perjalanan kehidupan nan fana. Semoga manfaat untuk dunia akhirat.



Blog Rudi Santosa


Terima kasih sudah mau mampir. Seandainya mau copy paste, dipersilakan, asal jangan dibumbui dengan ditambahi atau dikurangi, apa adanya saja. Tolong dituliskan alamat blog ini. Apalagi kalo mau ambil fotonya mohon dapat disebutkan dengan lengkap dan benar sumber foto tersebut. Kalo sudah diedit agar disebutkan dengan jelas bahwa tulisannya sudah diedit. Dengan demikian tanggungjawabnya beralih kepada pengedit tulisan saya. Hak cipta hanya milik Allah Subhanahu wa ta'ala.















Supporters