Rabu, 06 Juli 2011

Anak adalah anugerah

Kisah ini dituliskan untuk sharing tentang keinginan normal setiap individu yang berkeinginan mempunyai keturunan. Mudah-mudahan bermanfaat.
Setiap manusia normal pasti berkeinginan mempunyai keturunan yang akan meneruskan sejarah kehidupan ini menuju ke arah yang lebih baik. Tujuan utama dari setiap manusia yang sudah berkeluarga adalah mampu menciptakan keluarga utuh yang sakinah ma wahdah wa rohmah. Adalah wajar jika setiap keluarga mempunyai tantangan tersendiri dalam mewujudkan hal ini karena masing-masing keluarga diberikan kemudahan dan kesusahan yang berbeda tingkatannya oleh Allah SWT.
Salah satu keinginan mendasar adalah adanya kehadiran anak. Mau sedikit atau banyak, semuanya dapat memberikan variasi nuansa yang berbeda kepada kehidupan berkeluarga. Jikapun tidak ada anak yang hadir dalam kehidupan berkeluarga hal ini dapat disiasati dengan cara mengangkat anak atau adopsi anak, yang bagusnya dilakukan secara adil dalam arti harus mengikuti peraturan agama dan negara. Adakalanya cara adopsi ini digunakan juga untuk "memancing" kehadiran anak yang didamba. Tapi karena setiap keinginan manusia itu selalu saja ada perbedaan dari sisi sudut pandang. Ada pasangan yang tidak menginginkan cara adopsi dilakukan. Tentu saja hal ini tidak boleh dipaksakan mengingat berkeluarga adalah sarana berkompromi dan mencari bersatunya beraneka macam ide.
Pengalaman saya pribadi, kehadiran anak di lingkungan keluarga adalah sebagai anugerah yang berasal dari Allah SWT. Kepercayaan yang diberikanNya sudah seharusnya untuk disyukuri dan dijaga dengan sepenuh jiwa. Karena pada dasarnya setiap kepercayaanNya adalah amanah yang harus dipelihara. Itulah yang harus pertamakali ditanamkan di dalam jiwa. Harus ada kesadaran bahwa anak tidak hanya sekedar hasil hubungan suami istri. Anak tidak serta merta dilahirkan akibat telah terjadinya hubungan antara dua manusia berbeda jenis kelamin yang didasari lembaga pernikahan. Anak adalah titipanNya dan anak adalah generasi penerus kehidupan orangtuanya yang dapat menjaga harkat dan martabat keluarga.
Kesadaran ini akan membawa dampak yang positif buat semuanya. Orang tua akan menghargai keberadaan anaknya dan demikian pula sebaliknya anak akan merasakan bahwa kehadirannya memang diperlukan dan didambakan. Memperoleh kesadaran seperti itu tidak juga didapatkan secara serta merta. Ada proses yang harus dilewati dan pengalaman-pengalaman yang diharapkan dapat memberikan kesadaran secara benar tentang proses yang dilewati.
Silakan lihat kejadian sekeliling, betapa banyak orang tua yang demikian kasar kepada anak-anaknya. Padahal kalau dilihat dari sisi finansial si orang tua bukanlah orang miskin yang tidak berpendidikan. Penghasilannya pun bisa dibilang mencukupi dan berlebih malah. Mengapa bisa berlaku seperti itu? Karena kesadaran tentang keberadaan anak sebagai titipan Illahi belum meresap dalam sanubarinya.
Jangan juga berfikiran sombong dan jangan pernah beranggapan saya berasal dari keturunan banyak anak, sehingga pasti akan mendapatkan banyak anak juga, gampang buatnya karena benihnya bagus. Tidak bisa berlaku begitu. Ada Allah SWT yang telah menetapkan bahwa pasangan ini akan punya anak sebanyak berapa pasangan itu akan beranak pinak sampai kapan. Itu harus disadari betul bahwa apapun usaha kita yang dilakukan untuk memperoleh keturunan tidak akan ada hasilnya sama sekali jika masih ada kesombongan didalam jiwa. Yang Maha Pencipta sudah menetapkan ketentuanNya, sudah tercetak tintanya sudah kering dan tidak mungkin dihapus lagi. Takdir tea geuning. Beda deui jeung nasib mah. Sing ngarti wae he he ......
Teliti lebih dalam lagi, introspeksi mengenai kegiatan sehari-hari yang telah lewat apakah ada yang disakitkan oleh ucapan tindakan dan kelakuan kita. Coba pikirkan pernahkah kita mencemooh orang? Pernahkah ada ucapan kita melukai perasaan orang lain? Pernahkah kita menjelek-jelekkan orang? Datangi dan bersilaturahmilah dengan orang-orang yang pernah kita sakiti dan minta maaf.
Berbekal kesadaran itu, jika berkeluarga dan sudah mempunyai anak. Insya Allah, anak tersebut akan dirawat dan dijaga dengan sebaik-baik perawatan dan penjagaan. Sisi lahiriahnya anak akan dipenuhi segala jenis keperluannya mulai dari pendidikan, makanan, minuman, mainan dan lain-lain keperluan. Adapun dari sisi batiniahnya kehidupan yang nyaman akan dinikmati dan mengikuti norma agama yang dianut dan akan diterapkan dengan sebaik-baik penerapan.
Namun jika belum ada anak setelah menikah berapa bulan berapa tahun pun sebaiknya tidak perlu berkecil hati. Tabah dan sabar. Itu kuncinya. Tabah dalam artian harus mampu memelihara hubungan baik antara suami dan istri. Suami istri harus satu kata harus satu hati. Jangan saling menyalahkan. Mulailah dengan berobat berdua. Ingat kedua duanya harus berobat. Suami berobat Istri Juga berobat. Jangan istrinya saja yang terus-terusan dikasih obat penyubur ; profertil lagi profertil lagi. Atau suaminya saja yang terus-terusan dikasih obat kuat yang entah dari mana asalnya, pokoke obat kuat. Jamu kuat Manyun he he he...... Suaminya juga harus mau berobat, jangan merasa paling sehat sendiri, jangan merasa hebat sendiri. Apalagi bilang kan udah ada contohnya tuh anak dari istri pertama. Apakah itu bukti? Bukan Bang bukan bukti. Anak dari istri pertama lahirnya taon berapa? Dah berapa taun nikah? Coba dech sepenuh kesadaran silakan datangin androloog dicek spermanya dicek kesehatannya. Masing-masing harus sadar bahwa mereka berkedudukan sama harus sadar berkeadaan yang sama. Harus saling mendukung. Harus saling membantu. Pada saat suami berobat, istri menunggu dengan setia dan memberikan bantuan yang diperlukan. Pada saat istri berobat suami menunggui dengan setia dan selalu memberikan perhatian akan keperluan sang istri. Banyak sekarang mah tempat berobat yang memadukan pengobatan untuk suami dan istri. Ada Androloog ada juga spesialis kandungannya. Banyak dan beraneka ragam perawatan yang diperlukan untuk masa berobat ini. Sesudah berobat ikuti panduan yang diberikan oleh dokter.
Jika modal berobat belum ada, silakan bisa mencari alternatif pengobatan tradisional. Bisa melalui urut, ramuan shinshe, MLM atau apapun. Yang penting harus bisa menyaring jenis pengobatannya dan jangan sampai tertipu dengan pengobatan yang mengarahkan ke jalan yang tidak diridhoi Allah SWT (musyrik). Udah pada ngerti lah untuk masalah ini mah ga perlu dijelasin. Ta kasih contoh dech ......... pengalaman nyata pengalaman pribadi. Udah jauh-jauh didatangin ke tempat prakteknya. Emang sich penerimaannya bagus, tapi penyelesaian masalahnya yang bikin serem : Pokoknya begini Pa, nanti malam akan ada yang datang, makhluk ghaib, jangan diganggu jangan dibacain ayat Qur'an karena dia sedang bertugas, malah kabur entar, ga jadi dech prosesnya. Setelah lahir anaknya saya yang kasih nama, tidak boleh dari Bapak atau Ibu atau keluarga lainnya. Wiiiiiiiiiiiih ........... berdiri bulu kuduk. Naudzubillahimindzalik ............... Nah yang modelnya begini ini yang harus dihindari.
Jangan pernah menyerah. Telusuri satu per satu masalah yang ada. Jika ada kista misalnya obati sampai tuntas. Minta saran ahlinya, kalau perlu dibuang via laparoskopi silakan dijalani. Pokoknya cari penyembuhannya.
Jika ada perbedaan kromosom yang berpengaruh silakan obati dan jalani masa pengobatannya dengan berserah diri kepada Allah SWT. Pokoknya teliti sampai detail permasalahannya dan selesaikan.
Cek juga apakah ada penyakit toxoplasma di tubuh, bagi yang suka makan daging hewan, bagi orang yang masih menginjak tanah, bagi yang sering berhubungan dengan kucing, atau pernah berhubungan dengan kucing atau pernah ketemu kucing, kemungkinan itu ada. Diobatin dech sampe tuntas banget banget banget karena kalo masih belum steril dari toxo kemungkinan kematian bayi di kandungan tetap ada, kalopun selamat sampe dilahirkan bayinya ada cacat. Saya dulu berobat ke ahli torch untuk mengobati toxo ; Prof Juanda, dulu praktek di daerah Bogor. Nggak bisa sehari datang langsung sembuh, namanya juga pengobatan, beberapa kali pertemuan baru ada hasilnya. Yang penting rutinitas pengobatannya dijalanin dengan baik.
Yang pasti harus dilakukan adalah pengecekan kesehatan pada rahim, harus itu, untuk meneliti alur perjalanan saat pembuahan. Biasanya kalau ada sumbatan atau perlengketan diusahakan diobati dengan cara ditiup. Tau dah istilah medisnya apa.
Setelah semua usaha halal dilakukan, jangan lupa, ini rahasia yang paling hebat. Ada tips yang paling jitu. Pada saat berobat kadang-kadang tanpa bismillah pokoke datangin langsung tempat prakteknya boro-boro inget Allah SWT. Baca bismillah aja di tengah perjalanan bismillahi rohmani rohim min awali wal akhiri, begitu ngomongnya , jelas banget ga tertibnya. Gimana bisa dikobul atuh segala jenis keinginan kalo caranya kaya begituh. Ini boleh dikabarkan kepada siapapun wabil khusus orang Islam, Non Muslim ga usah dikabarin ga bakal ngerti dach. Sebenernya semua orang Islam pasti sudah tahu bahwa setiap keinginan dapat diminta langsung kepada Allah SWT. Untuk kepengenan punya anak ini ada caranya dari sekian banyak cara yang bisa dilakukan. Cara ini saya lakukan berdasarkan petunjuk dari Yth. Bapak Puger - seorang nasionalis dari daerah Ciledug Indah, yang telah menyadarkan saya betapa jalan yang telah saya tempuh masih salah dan kurang penghayatan kepada kekuasaan Allah SWT. Terima kasih Pa Puger. Caranya begini ; laksanakan shalat tahajud bersama sama (suami istri), shalatnya masing-masing aja nggak aci berjamaah. selama minimal 7 malam berturut-turut, tidak boleh terputus, setelah tahajud silakan berdo'a penuh kesadaran dan pengharapan meminta petunjuk agar mendapatkan keturunan. Insya Allah langsung ada jawaban. Cara ini bisa digunakan juga untuk mendapatkan jodoh bagi yang belum menikah. Tentu saja shalatnya lebih afdol ada yang nemenin biar ngeduenya makin sip ... dan tetap harus dilaksanakan secara bersama dengan orang tua atau mahramnya ya bisa kakak bisa adek.


Dah dulu dech .......... dah jamnya pulang nich ............





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bunga Rampai

Menggapai kata-kata dalam pencapaian makna perjalanan kehidupan nan fana. Semoga manfaat untuk dunia akhirat.



Blog Rudi Santosa


Terima kasih sudah mau mampir. Seandainya mau copy paste, dipersilakan, asal jangan dibumbui dengan ditambahi atau dikurangi, apa adanya saja. Tolong dituliskan alamat blog ini. Apalagi kalo mau ambil fotonya mohon dapat disebutkan dengan lengkap dan benar sumber foto tersebut. Kalo sudah diedit agar disebutkan dengan jelas bahwa tulisannya sudah diedit. Dengan demikian tanggungjawabnya beralih kepada pengedit tulisan saya. Hak cipta hanya milik Allah Subhanahu wa ta'ala.















Supporters