Minggu, 13 Mei 2012

Indramayu - Cirebon

Jakarta arah Cirebon/Indramayu macet total di Simpang Jomin. Itulah kalimat yang seringkali diucapkan oleh pelapor berita saat meliput suasana mudik lebaran. Sudah sangat akrab dengan telinga dan sudah tradisiiiiiii. Jangankan saat puncaknya arus mudik lebaran, hari-hari biasa saja kemacetan adalah hal yang selalu terjadi. Banyak sekali mobil dan motor yang melewati daerah tersebut untuk menuju Jawa Tengah dan Jawa Barat. Apalagi kalau sudah mendekati jam 6 sore saat kendaraan truk berbagai macam jenis mulai bermunculan, kemacetan akan segera terjadi karena peningkatan volume kendaraan dan kelambanan jalannya kendaraan tersebut. Kenapa lamban? Karena mereka membawa berbagai macam barang untuk berbagai macam keperluan : bahan baku industri, barang-barang konsumsi baik industri maupun rumah tangga. Semuanya membawa beban yang berat dan ditambah lagi dengan keadaan jalan yang hampir setiap tahun selalu saja ada perbaikan dan perbaikan terus menerus.
Itu duluuuuuuu .......... sekarang juga hampir mirip.
Selain itu karena lurus dan nyamannya jalanan atau bahkan karena banyak tambalan di badan jalan menyebabkan jalur perjalanan banyak sekali resikonya baik bagi pejalan kaki, pengendara kendaraan roda dua, roda tiga, roda empat dan selebihnya. Mengapa demikian? Motor yang tiba-tiba berhenti di badan jalan, mboil yang seenaknya  berhenti  menyebabkan kejadian itu, ini salah satu contoh alasannya saja. Kecerobohan adalah alasan yang paling utama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bunga Rampai

Menggapai kata-kata dalam pencapaian makna perjalanan kehidupan nan fana. Semoga manfaat untuk dunia akhirat.



Blog Rudi Santosa


Terima kasih sudah mau mampir. Seandainya mau copy paste, dipersilakan, asal jangan dibumbui dengan ditambahi atau dikurangi, apa adanya saja. Tolong dituliskan alamat blog ini. Apalagi kalo mau ambil fotonya mohon dapat disebutkan dengan lengkap dan benar sumber foto tersebut. Kalo sudah diedit agar disebutkan dengan jelas bahwa tulisannya sudah diedit. Dengan demikian tanggungjawabnya beralih kepada pengedit tulisan saya. Hak cipta hanya milik Allah Subhanahu wa ta'ala.















Supporters