Sejak dahulu kala yang namanya sertifikasi kompetensi sebenarnya sudah ada. Tapi bentuk penghargaannya sangat jauh berbeda sekali dengan masa kini. Masa lalu penghargaan terhadap kompetensi seseorang tidak dalam bentuk hitam diatas putih. Mereka memberikan penghargaan tidak secara serta merta tetapi hal ini harus dibuktikan juga dengan kebenaran kompetensinya. Contohnya seorang Guru tidak akan disebut Pa Guru/Bu Guru ketika orang tersebut tidak bertugas sebagai Guru, entah itu mengajar di SD, SMP, atau SMA. Nah ...... Legitimasi pengakuan akan
kompetensi seorang Pa Guru/Bu Guru ini akan bertambah lagi dengan sendirinya ketika selain bertugas sebagai seorang Guru dia juga mengajarkan baca/tulis Al Qur'an. Pengakuannya ditambahin lagi menjadi Pa Ustadz atau Ibu Ustadzah. Pengakuan semacam ini tidak secara otomatis akan meningkatkan tingkat pendapatan Pa Guru/Bu Guru. Hanya sekedar status yang melekat secara erat pada orang tersebut. Tapi dengan adanya pengakuan semacam itu yang beredar luas di masyarakat, orang-orang akan dengan mudah mengenali profesi keahlian seseorang di masyarakat sehingga mempermudah pencarian orang yang dimaksud. Contohnya ada beberapa orang yang bernama Adang di satu lokasi kelurahan, akan tetapi karena sudah mempunyai keahlian masing-masing maka masyarakat dengan serta merta akan menambahkan namanya dengan keahlian tersebut seperti Adang Kebo karena keahlian jual beli kerbau, Adang Guru karena menjadi guru, Adang Supir karena menjadi supir.
kompetensi seorang Pa Guru/Bu Guru ini akan bertambah lagi dengan sendirinya ketika selain bertugas sebagai seorang Guru dia juga mengajarkan baca/tulis Al Qur'an. Pengakuannya ditambahin lagi menjadi Pa Ustadz atau Ibu Ustadzah. Pengakuan semacam ini tidak secara otomatis akan meningkatkan tingkat pendapatan Pa Guru/Bu Guru. Hanya sekedar status yang melekat secara erat pada orang tersebut. Tapi dengan adanya pengakuan semacam itu yang beredar luas di masyarakat, orang-orang akan dengan mudah mengenali profesi keahlian seseorang di masyarakat sehingga mempermudah pencarian orang yang dimaksud. Contohnya ada beberapa orang yang bernama Adang di satu lokasi kelurahan, akan tetapi karena sudah mempunyai keahlian masing-masing maka masyarakat dengan serta merta akan menambahkan namanya dengan keahlian tersebut seperti Adang Kebo karena keahlian jual beli kerbau, Adang Guru karena menjadi guru, Adang Supir karena menjadi supir.
Begitulah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar